5 Cm : Jarak Antara Cinta dan Persahabatan - Novel 5 cm merupakan salah satu novel Indonesia terlaris sepanjang masa. Sejak rilis tahun 2005, novel ini sudah mengalami cetak ulang hingga 25 kali dan tercetak sekitar 200,000 kopi. Tak mengherankan bila novel ini diangkat ke layar lebar. Terdengar kabar bahwa banyak yang 'gagal' memfilmkan novel ini karena kegigihan sang penulis untuk shooting langsung di Mahameru. Namun akhirnya film ini berhasil rilis di tanggal cantik terakhir di abad 21. Angka 5 tampaknya merupakan angka keramat film ini. Film ini berhasil mengumpulkan lebih dari 500,000 penonton dari 5 hari pertamanya. Ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan karena baru 4 film, termasuk 5 cm yang berhasil meraih lebih dari 500,000 penonton.
Film ini berkisah tentang 5 orang sahabat : Zafran, seorang pria yang puitis dan jatuh cinta kepada Arinda, adik Arial; Arial, seorang penggila fitness dan berbadan kekar, tetapi ia cukup pemalu dalam berhubungan dengan wanita; Riani, satu-satunya wanita di geng ini; Genta, seorang pria yang diam-diam naksir dengan Riani; dan Ian, satu-satunya yang belum lulus kuliah dan masih berurusan dengan skripsi. Mereka selalu berkumpul bersama hampir setiap minggu, hingga akhirnya Genta mencetuskan ide untuk tidak berhubungan dulu selama beberapa bulan. Genta juga akan mengurus reuni mereka dengan acara spesial, yaitu pendakian ke Mahameru. Setelah berbulan-bulan tidak bertemu, mereka telah melakukan banyak hal sendiri dan siap untuk petualangan Mahameru bersama dengan Arinda. Petualangan yang cukup membahayakan nyawa ini juga mengancam persahabatan mereka karena cinta di antara mereka.
Film ini sangat menghibur dan berhasil membuat penonton tertawa dengan lelucon-lelucon dan tingkah para tokohnya. Dialog yang terkadang janggal juga meraih tawa penonton. Film ini menyuguhkan visual yang sangat indah. Pegunungan Mahameru dan keindahan alam lainnya memanjakan mata para penonton. Ya ada beberapa bagian di mana kamera terasa shaky. Hal tersebut masih bisa ditolerir karena medannya cukup berat. Keberanian dan kegigihan tim untuk shooting di Mahameru langsung juga patut untuk dipuji. Pasti sangat sulit untuk mengatur konsumsi dan jadwal shooting di tengah pegunungan yang cukup rawan.
Alur film ini cenderung lambat, tidak membosankan, tetapi lebih dari setengah bagian film tidak memiliki masalah yang begitu berarti, termasuk pendakian gunung yang cenderung terlihat biasa-biasa saja. Namun, ketika konflik datang, konflik tersebut terasa sangat berlebihan karena efek-efeknya yang berlebihan. Film ini juga memiliki sedikit masalah dengan logika, sehingga banyak kejadian yang terlihat kurang masuk akal. Kurangnya penjelasan dan petunjuk-petunjuk salah arah juga memberikan kontribusi dalam meraih kejutan yang setengah bagiannya tidak terduga.
Zafran seharusnya menjadi pemeran utama di film ini, tetapi sang pemimpin dan pengurus petualangan, Genta terasa lebih dominan. Karakter-karakter di film ini bisa digolongkan ke tiga tipe, gila dan cukup aneh (Zafran dan Ian), agak kaku (Genta dan Arial) dan tipe-tipe wanita pasif yang menunggu cinta datang agak normal (Arinda dan Riani). Jika karakternya dibuat lebih variatif akan lebih menarik lagi.
Film ini seharusnya lebih fokus tentang persahabatan dan cinta. Akan tetapi, penambahan bagian nasionalisme di film ini terasa sangat dipaksakan, termasuk juga penggunaan lagu nasional. Bagian tersebut seperti memberi pidato dan kuliah untuk cinta tanah air mentah-mentah ke penonton. Salah tanggal rilis ? SANGAT MUNGKIN. Film ini pasti mungkin lebih cocok untuk dirilis sekitar tanggal kemerdekaan Indonesia.
Secara keseluruhan, film ini menghibur. Film ini lucu, tetapi kekurangan makna. Film ini mewah secara visual, tetapi tidak mewah dari segi cerita. Arti dari 5 cm tersebut baru dijelaskan di menit-menit akhir film, walau arti tersebut kurang mengena. Mungkin seharusnya 5 cm itu jarak yang memisahkan persahabatan dengan cinta. VIVAlog
Film ini berkisah tentang 5 orang sahabat : Zafran, seorang pria yang puitis dan jatuh cinta kepada Arinda, adik Arial; Arial, seorang penggila fitness dan berbadan kekar, tetapi ia cukup pemalu dalam berhubungan dengan wanita; Riani, satu-satunya wanita di geng ini; Genta, seorang pria yang diam-diam naksir dengan Riani; dan Ian, satu-satunya yang belum lulus kuliah dan masih berurusan dengan skripsi. Mereka selalu berkumpul bersama hampir setiap minggu, hingga akhirnya Genta mencetuskan ide untuk tidak berhubungan dulu selama beberapa bulan. Genta juga akan mengurus reuni mereka dengan acara spesial, yaitu pendakian ke Mahameru. Setelah berbulan-bulan tidak bertemu, mereka telah melakukan banyak hal sendiri dan siap untuk petualangan Mahameru bersama dengan Arinda. Petualangan yang cukup membahayakan nyawa ini juga mengancam persahabatan mereka karena cinta di antara mereka.
Alur film ini cenderung lambat, tidak membosankan, tetapi lebih dari setengah bagian film tidak memiliki masalah yang begitu berarti, termasuk pendakian gunung yang cenderung terlihat biasa-biasa saja. Namun, ketika konflik datang, konflik tersebut terasa sangat berlebihan karena efek-efeknya yang berlebihan. Film ini juga memiliki sedikit masalah dengan logika, sehingga banyak kejadian yang terlihat kurang masuk akal. Kurangnya penjelasan dan petunjuk-petunjuk salah arah juga memberikan kontribusi dalam meraih kejutan yang setengah bagiannya tidak terduga.
Zafran seharusnya menjadi pemeran utama di film ini, tetapi sang pemimpin dan pengurus petualangan, Genta terasa lebih dominan. Karakter-karakter di film ini bisa digolongkan ke tiga tipe, gila dan cukup aneh (Zafran dan Ian), agak kaku (Genta dan Arial) dan tipe-tipe wanita pasif yang menunggu cinta datang agak normal (Arinda dan Riani). Jika karakternya dibuat lebih variatif akan lebih menarik lagi.
Film ini seharusnya lebih fokus tentang persahabatan dan cinta. Akan tetapi, penambahan bagian nasionalisme di film ini terasa sangat dipaksakan, termasuk juga penggunaan lagu nasional. Bagian tersebut seperti memberi pidato dan kuliah untuk cinta tanah air mentah-mentah ke penonton. Salah tanggal rilis ? SANGAT MUNGKIN. Film ini pasti mungkin lebih cocok untuk dirilis sekitar tanggal kemerdekaan Indonesia.
Secara keseluruhan, film ini menghibur. Film ini lucu, tetapi kekurangan makna. Film ini mewah secara visual, tetapi tidak mewah dari segi cerita. Arti dari 5 cm tersebut baru dijelaskan di menit-menit akhir film, walau arti tersebut kurang mengena. Mungkin seharusnya 5 cm itu jarak yang memisahkan persahabatan dengan cinta. VIVAlog